Tuna Rungu

SLB Bina Kasih

Keadaan kehilangan pendengaran meliputi seluruh gradasi /tingkatan baik ringan, sedang, berat dan sangat berat yang akan mengakibatkan pada gangguan komunikasi dan bahasa. Ketunarunguan ini dapat digolongkan dalam kurang dengar atau tuli.

Gangguan pendengaran merupakan gangguan yang menghambat proses informasi bahasa melalui pendengaran, dengan maupun tanpa alat pengeras, bersifat permanen maupun sementara, yang mengganggu proses pembelajaran anak.


Penyebab gangguan pendengaran terbagi dalam dua kategori, yaitu :

1) Faktor genetik. Pengaruh genetik dapat menyebabkan cacat tulang telinga bagian tengah, sehingga mengakibatkan berkurangnya pendengaran.

2) Faktor lingkungan/pengalaman. Lingkungan yang mempengaruhi pendengaran biasanya berupa serangan penyakit, misalnya campak, radang telinga, pemakaian obat-obatan, trauma suara terlalu keras.


Berdasarkan tingkat keberfungsian telinga dalam mendengar bunyi, ketunarunguan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu:

1. Ketunarunguan ringan, yaitu kondisi di mana orang masih dapat mendengar bunyi dengan intensitas 20-40 dB (decibel, disingkat dB, ukuran untuk intensitas/tekanan pada bunyi). Mereka sering tidak menyadari bahwa sedang diajak bicara, mengalami sedikit kesulitan dalam percakapan.

2. Ketunarunguan sedang, yaitu kondisi di mana orang masih dapat mendengar bunyi dengan intensitas 40-65 dB. Mereka mengalami kesulitan dalam percakapan tanpa memperhatikan wajah pembicara, sulit mendengar dari kejauhan atau dalam suasana gaduh, tetapi dapat terbantu dengan alat bantu dengar (hearing aid).

3. Ketunarunguan berat, yaitu kondisi di mana orang hanya dapat mendengar bunyi dengan intensitas 65-95 dB. Mereka sedikit memahami percakapan pembicara bila memperhatikan wajah pembicara dengan suara keras, tetapi percakapan normal praktis tidak mungkin dilakukannya, tetapi dapat terbantu dengan alat bantu dengar.

4. Ketunarunguan parah , yaitu kondisi di mana orang hanya dapat mendengar bunyi dengan intensitas 95 dB atau lebih keras. Percakapan normal tidak mungkin baginya, ada yang dapat terbantu dengan alat bantu dengar tertentu, sangat bergantung pada komunikasi visual.


Ciri-ciri Tuna Rungu :

1. Tidak mampu dengar

2. Terlambat perkembangan bahasa

3. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi

4. Kurang / tidak tanggap bila diajak bicara

5. Ucapan kata tidak jelas

6. Kualitas suara aneh/monoton.

7. Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar

8. Banyak perhatian terhadap getaran

9. Keluar nanah dari kedua telinga

10. Terdapat kelainan organis telinga

Getting Info...

Posting Komentar


PENGUMUMAN


Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.